Tergiur Gaji Besar di Arab Saudi, LW Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia

    Tergiur Gaji Besar di Arab Saudi, LW Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia

    TANGERANG – Forum Perlindungan Migran Indonesia (FPMI) Kabupaten Tangerang akan segera menindaklanjuti laporan adanya dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan korban LW, warga Kp. Babakan Batawi, Desa Pasirwangi, Kecamatan Ujung Berung. Aduan tersebut berasal dari LW /TKW itu sendiri yang mengadukan ke awak media indonesiasatu.co.id dan FPMI yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi.

    Dalam aduan tersebut, LW meminta kepada Forum Perlindungan Migran Indonesia (FPMI) untuk mengurus pemulangan pemohon dengan segera dari negara kawasan timur tengah itu. Kemudian, akan segera melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum.

    Dari keterangan LW melalui pesan singkat WhatsApp, Ya saya awal mulanya mau kerja ke luar negri itu karna paktor ékonomi dan juga terlilit utang bang emok, " katanya.

    LW menambahkan, saya diajak ibu umiatis dan bilang ibu umiatis ada saudaranya yang kerja di Dubai, katanya gimana mau kerja ga ke luar negri ke Saudi atau ke Dubai untuk gaji sebulanya 6 jt ajak ibu umiatis.

    Kemudian Saya pertama berangkat dari rumah di jemput pakai mobil berangkat jam 2 subuh dari Bandung, sampai ke Jakarta jam 7 pagi, sayapun kaget dikira saya diam di PT gitu ternyata saya masuk kontrakan.

    Disana saya mikir dan tanya sama mba umiatis ini nama PT nya apa ? Lalu di jawab gak ada PT nya, sayapun kaget ko gak ada PT nya. Lalu ibu umiatis bilang, ya udah gak usah mikirin PT yang penting situ bisa kerja ke luar negri intinya dapat gajih lah gitu kata nya, Ucap LW menirukan.

    Saya diam selama 2 minggu di Jakarta terus berangkat dan transitnya 3 kali, dari Jakarta ke Surabaya lalu ke Singapur terus ke Dubai, dan setibanya di Dubai saya di tempatkan di penampungan selama Dua minggu oleh ibu Sofia dan berangkat lagi hari Rabu sore dan jam 3 sore, sampai  ke Saudi jam 2 subuh nunggu lagi di terminal bis katanya akan di jemput majikan tapi ternyata saya malah dijemput lagi sama egent lagi, " Paparnya.

    Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp pada Minggu, (18/6/2023) malam ibu umiatis mengatakan, " maksudnya apa ya pak, saya gak paham, coba saya minta no nya LW biar saya bisa ngomong dulu, Lisna datang sendiri, Ada saudara di dubai  Yang bikin visanya, lapor aja pak saya gak apa" paparnya seolah olah tidak tahu menahu tentang permasalahan ini.

    Diwaktu yang sama awak media indonesiasatu.co.id di hubungi salah seorang dengan nomor luar negri melalui pesan singkat WhatsApp dengan nama akunt WhatsApp Sofia yang diduga salah satu agensi dari kantor Dubai, Kalau perlu dengan LW kesini saja karna saya yang proses, perlu anda ketahui 
    LW kerja dari kantor saya itu dengan baik tapi kenapa dia kabur dari majikan, sekarang masih dalam pencarian.

    Ketika disinggung terkait proses pemberangkatan dan penempatan TKW dengan bukti visa wisata agensi dari kantor Dubai mengatakan, semua dari PT dan Visanya sama visa majikan, " Paparnya.

    Menanggapi hal ini, ketua Forum Perlindungan Migran Indonesia FPMI Banten Marnan Sarbini mengatakan, terkait aduan dari LW ini sudah jelas ada buktinya Visa kunjungan pribadi bukan untuk bekerja, arti nya penempatan pmi ilegal, dan harus di pertanggung jawabkan, Maka dari itu kasus ini akan segera akan saya laporkan dugaan adanya tindak pidana perdagangan orang(TPPO) sementara yang harus diketahu ini sudah menjadi
    Atensi dari kapolri bahwa lembaga dan masyarakat harus melaporkan adanya temuan TPPO (Tindak Pidana perdagangan orang) jadi Tidak ada ruang bagi pelaku TPPO, " Ucap marnan Sarbini.

    LW menambahkan terkait apa yang agensi dari arab yang mengirimkan Vidio CCTV, itu sama sekali tidak benar saya kabur jalan kaki tidak dijemput oleh laki laki, dan kenapa saya kabur saya tidak kuat karna majikan kasar kesaya, dan saya akan dikirim ketempat lain dan saya merasa saya akan dijual oleh majikan, " Tutupnya. (Hadi/Red)

    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Penutupan Kompetisi Sepak Bola Two Day di...

    Artikel Berikutnya

    Pimpin Apel Di Perumdam TKR, Bupati Ingatkan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Respon Cepat Polres Sukabumi Tangani Bencana Alam Kabupaten Sukabumi
    Satgas Yonzipur 8/SMG Berhasil Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal di Perbatasan RI-Malaysia
    Kanwil BPN Provinsi Banten dan Kantor Pertanahan se-Banten Raih Predikat Tertinggi dari Ombudsman RI

    Ikuti Kami